PRAKTIKUM ORGANIK II
PERCOBAAN KE
II
SINTESIS ASAM OKSALAT
Senin, 25 Maret 2013
I.
TUJUAN
Sintesis asam oksalat dengan bahan baku gula pasir.
II.
DASAR TEORI
Asam oksalat,”Ethanedioic
Acid” merupakan salah satu anggota dari asam kkarboksilat yang mempunyai
rumus molekul C2H2O4 . secara kormersial asam
oksalat dikenal dalam bentuk padatan dihidrat yang mempunyai rumus molekul C2H2O4.2H2O.
Kegunaan asam oksalat sangat banyak antara lain bahan pencampur zat warna dalam
industry tekstil dan cat,menetralkan kelebihan alkali pada pencucian dan
sebagai bleaching. Asam
oksalat pada industry logam dipakai sebagai bahan pelapis yang melindungi logam
dari kerak, sedangkan dalam pabrik polimer dipakai sebagai inisiator.
Asam
oksalat pertama kali disintesisi oleh Carl W.Scheele pada tahun 1776 dengan
cara mengoksidasi gula dengan asam nitrat (Kirk-Othmer,1996). Pada tahun 1784
telah dibuktikan asal oksalat terdapat pada tanaman sorrel. Pada tahun 1829,
gay lusaac menemukan bahwa asam oksalat dapat diproduksi dengan cara meleburkan
serbuk gergaji dengan larutan alkali. Asam oksalat merupakan turunan dari asam
karboksilat yang mengandung dua gugus karboksil yang terletak pada ujung-ujung
rantai kar4bon yang lurus yang mempunyai rumus molekul C2H2O4
tidak berbau, higraskopis, berwarna putih sampai tidak berwarna dan mempunyai
berat molekul 90 gr/mol. Sifat
fisik dan kimia asam oksalat C2H2O4.2H2O, yaitu :
·
Berwarna putih,krista
dan tidak berbau
·
Melting point: 101,50C
·
Densitas: 1,653 gr/cm3
·
∆ Hf(18oC)
: -1422 kj/mol
·
Berat molekul: 126
gr/mol
·
pH(0,1M) : 1,3
Asam
oksalat merupakan salah satu bahan baku yang dibutuhkan pada industry, yang
mempunyai kegunaan lain sebagai berikut:
·
Sebagai
bahan pelapis yang melindungi logam dari kerak.
·
Menetralkan
kelebihan alkali pada pencucian dan sebagai bleching.
·
Bahan
pencampuran zat warna dalam industry tekstil dan cat.
·
Sebagai
inisiator dalam pabrik polimer.
III.
ALAT DAN BAHAN
a.
Alat :
·
Gelas beker
·
Erlenmeyer
·
Batang pengaduk
·
Penangas air
·
Pendingin es
·
Cawan kristalisasi
·
Melting point
b. Bahan :
·
Gula pasir
·
HNO3 Pekat
IV.
CARA KERJA
1. Dimasukan 10 g gula pasir
kedalam Erlenmeyer dan ditambahkan
50 ml HNO3 pekat.
2. Dipanaskan diatas penangas
air secara perlahan-lahan sampai mendidih.
3. Bila
sudah timbul uap coklat NO2, diangkat
labu datar tadi, kemudian dipindahkan
untuk melanjutkan reaksi tanpa pemanasan, lalu
dibiarkan selama 15 menit.
4. Dituangkan hasil reaksi
tadi ke dalam gelas piala yang berukuran
100 ml, lalu erlenmeyar dicuci
dengan 10 ml aquades dingin dan hasil cucian dimasukan kedalam gelas piala
lagi, kemudian ditambahkan 10 ml HNO3 pekat.
5. Diuapkan diatas penangas
air sampai volume cairan tinggal 20
ml.
6. Ditambahkan 20 ml aquades
ke dalam larutan diatas, kemudian diuapkan
lagi sampai volume tinggal 20
ml.
7. Dinginkan
larutan dalam air es sambil diaduk, Kristal asam oksalat segera terbentuk.
8. Disaring kristal asam oksalat
yang terbentuk, kemudian
direkristalisasi asam oksalat
yang didapatkan dengan dilarutkannya
dalam air panas lalu didinginkan.
9. Disaring, kemudian dikeringkan dan diperiksa titik lelehnya,
titik leleh asam oksalat murni 101oc.
V.
HASIL PENGAMATAN
Berat kertas
saring kosong = 1.07 gram
Berat kertas
saring + kristal asam oksalat =
3.398 gram
Berat asam
oksalat =
2.328 gram
Titik lebur : Awal melebur = 103 oC
Habis melebur = 117 oC
Bentuk kristal = Serbuk putih
VI.
PERHITUNGAN
I.
PEMBAHASAN
Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui cara proses asam
oksalat yang berasal dari gula pasir dan mengetahui sifat fisik kimia dari
asama oksalat.
Berdasarkan proses pembuatannya sintesis
asam oksalat (H2C2O4) dilakukan melalui reaksi oksidasi sukrosa atau gula pasir
dengan asam nitrat (HNO3). Sukrosa yang dicampurkan ke dalam asam nitrat pekat
ketika dipanaskan akan menimbulkan gas nitro (NO2) yang berwarna coklat. Oleh sebab
itu pembuatan sintesi asam oksalat ini dilakukan di lemari asam, karena pada
reaksi ini terbentuk gas NO2 yang bersifat karinogenik apabila uapnya terhirup.
Proses pemanasan tersebut berfungsi untuk
menjenuhkan larutan yang terbentuk dan berfungsi untuk mendapatkan kristal asam
oksalat yang benar-benar murni. Sehingga perlu dilakukan pemanasan berulang
kali hingga gas yang dikeluarkan sudah tidak berwarna coklat lagi atau sudah
tidak mengandung gas nitro dan dengan dibantunya proses pengenceran dengan
aquades.
Pada proses pembuatan kristal asam oksalat
hanya terbentuk pada suasana dingin, sehingga proses pembuatan asam oksalat ini
diatur sedemikian rupa agar kristal tersebut dapat terbentuk. Kristal asam
oksalat berdasarkan teori akan terbentuk yaitu berwarna putih kekuningan. Begitu
pula berdasarkan hasil percobaan, kristal yang terbentuk adalah serbuk putih
halus yang beratnya sebesar 2.328 gram. Hal ini dapat terjadi dikarenakan, uao
gas nitro yang dihasilkan ketika pemanasan dan penambahan aquades sudah habis
bereaksi sehingga diperoleh kristal yang berwarna putih. Namun pada penentuan
titik leburnya diperoleh, bahwa asam oksalat yang telah dibuat memiliki suhu
melebur yaitu dari 103 Oc dan habis melebur pada suhu 117 oC. Hasil percobaan
dengan teoritis tidak berbeda jauh karena berdasarkan teori yaitu 101 oC. Hal
ini dapat terjadi karena, kemungkinan pada asam oksalat dibuat tidak
benar-benar murni akan tetatp masih dapat terkontaminasi dengan senyawa atau
zat lain. Sehingga titik leburnya sedikit berbeda.
II.
KESIMPULAN
a. Asam oksalat dapat di buat dengan reaksi oksidasi gula pasir dengan asam nitrat (HNO3).
b. Sifat fisik dan kimia asam oksalat adalah serbuk putih
dan memiliki titik awal lebur sebesar 103 oC dan habis melebur
sebesar 117 oC.
III.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/78838405/53678527-SINTESIS-ASAM-OKSALAT (diunduh pada tanggal 30 maret 2013 pukul 10:23 wib).
http://lib.uin-malang.ac.id/appendix/07630043[3]-m-zamrodi.pdf
(diunduh pada tanggal 30 maret 2013 pukul 10:24 wib).
http://landasanteori.blogspot.com/2011/09/asam-oksalat-sifat-sifat-asam-oksalat.html
(diunduh pada tanggal 31 maret 2013 pukul 12:41 wib).
http://www.scribd.com/doc/78298180/Oxalic-Acid
(diunduh pada tanggal 31 maret 2013 pukul 12: 50 wib).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar