Sabtu, 27 April 2013

ANALISA KUALITATIF KAROHIDRAT DENGAN MENGGUNAKAN ASAM PIKRAT


PRAKTIKUM II
ANALISA KUALITATIF KAROHIDRAT DENGAN MENGGUNAKAN ASAM PIKRAT
Senin, 15 April 2013

I.          TUJUAN
Uji asam pikrat pada karbohidrat

II.          DASAR TEORI
Karbohidrat adalah polihidroksialdehida, polihidroksiketon atau zat yang memberikan senyawa seperti itu jika dihidrolisis. Kimiawi karbohidrat pada dasarnya merupakan kimia gabungan dari dua gugus fungsi, yaitu gugus hidroksil dan gugus karbonil (Hart, 2003).
Karbohidrat adalah senyawa yang mengandung unsur-unsur C, H dan O terutama yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan yaitu kira-kira 75%. Nama karbohidrat digunakan karena senyawa ini sebagai Hidrat karbon dalam senyawa tersebut. Perbandingan antara H dan O sering 2 berbanding 1 (Poedjiadi. 1994).
Karbohidrat adalah sumber energi utama dalam tubuh makhluk hidup. Fungsi karbohidrat dalam organisme sama seperti fungsi bensin dalam kendaraan bermotor. Tumbuh-tumbuhan dengan bantuan klorofil mampu menangkap energi sinar matahari membuat karbohidrat melalui proses fotosintesis (Poedjiadi, 1994). Karbohidrat merupakan zat makanan yang cepat mensuplai energi sebagai bahan bakar untuk tubuh, terutama jika tubuh dalam keadaan lapar. Karbohidrat juga merupakan bahan makanan denga hahrga  relatif murah dan tersedia sehingga karbohidrat sangat esensial untuk proses-proses metabolisme yang ada dalam tubuh (Pialang dan Wiranda, 1991).
Karbohidrat bisanya digolongkan menurut strukturnya sebagai monosakarida, oligosakarida dan polisakarida. Istilah sakarida berasal dari kata latin (sakarum = gula) dan merujuk pada rasa manis dari beberapa karbohidrat sederhana. Ketiga golongan karbohidrat ini berkaitan satu dengan yang lainnya lewat hidrolisis (Hart, 2003). Karbohidrat hanya hanya mengandung tiga unsur karbon (C), hydrogen (H) dan Oksigen (O), tetapi meskipun demikian terdapat berbagai jenis dari senyawa tersebut, yang mana perbedaan-perbedaannya hanya terdapat dalam hal jumlah dan susunan dari ketiga jenis atom di dalam molekul-molekulnya (Fessenden dan Fessenden 1997).
Monosakarida dapat digolongkan berdasarkan jumlah atom karbon yang ada (triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, heptosa dan seterusnya) dan berdasarkan apakah gugus karbonil yang ada hanya sebagai aldehida (Aldosa) atau sebagai keton (ketosa) yang memiliki gugus OH bebas sehingga monosakarida mudah larut dalam air (Hart, 2003). Monosakarida yang juga disebut gula sederhana (simple sugars) adalah sakarida yang tidak dapat dihirolisis dalam kondisi lunak menjadi karbohidrat lain (Suwandhi, 1989).
Glukosa merupakan produk utama yang dibentuk dari hidrolisis karbohidrat komplek dalam proses pencernaan. Glukosa merupakan bentuk gula yang biasanya terdapat dalam peredaran darah. Fruktosa (levulosa, gula asal buah-buahan) merupakan gula paling manis jika dibandingkan dengan glukosa dan galaktosa. Glukosa, fruktosa, laktosa, sirup dan madu dapat mereduksi dengan fehling A dan B (Irfan, 2000). Karbohidrat berubah warna menjadi warna merah bata dan terjadi endapan apabila ditambah dengan pereaksi Benedict. Karbohidrat apabila ditambah dengan Asam pikrat akan berubah warna merah (Harnold, 2003).
Oligosakarida yang paling sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah disakarida. Disakarida adalah dua monosakarida ditautkan oleh ikatan glikosidik antara karbon anomerik dari satu unit monosakarida dan gugus hidroksil dari unit lainnya (Hart, 2003). Disakarida atau gula rangkap misalnya sukrosa, maltosa dan laktosa. Sukrosa terdiri dari 1 molekul glukosa dan 1 molekul fruktosa. Maltosa terdiri dari 2 molekul glukosa. Laktosa terdiri dari 1 molekul glukosa dan 1 molekul galaktosa (Marstyo dan Kartasapoetra, 1995).
Polisakarida mengandung banyak monosakarida yang berhubungan dan beragam panjang rantai  serta bobot molekulnya,. Unit monosakarida dapat berhubungan secara linear, atau rantainya dapat bercabang (Hart, 2003). Molekul polisakarida terdiri dari banyak satuan monosakarida. Jika satuan monosakarida itu gula pentosa C5H10O5, maka polisakarida dikelompokkan sebagai pentosan (C5H8O4)x. Jika satuan dalam monosakaridanya adalah heksosa C6H12O6. Molekul polisakarida dapat dikelompokkan sebagai heksosa (C6H10O5)y (Keenan, 1998).

III.          ALAT DAN BAHAN
Alat :
·      Tabung reaksi
·      Penangas air
·      Gelas ukur
·      Batang pengaduk
·      Labu takar

Bahan :
·      Asam pikrat 1000 ppm
·      Glukosa 2%
·      Sukrosa
·      Laktosa
·      Kanji
·      Pisang
·      Teh botol
·      Daun sawi
·      Daun singkong
·      Daun pepaya
·      Madu
·      Na2CO3 8%
·      Ale-ale (sirup)

IV.          PROSEDUR KERJA
UJI ASAM PIKRAT
1.       Dimasukkan 10 tetes glukosa 2 % ke dalam tabung reaksi.
2.       Ditambahkan larutan asam pikrat jenuh dan natrium karbonat sebanyak 10 tetes.
3.       Dipanaskan beberapa saat larutan tersebut dan di amati perubahan warna yang terjadi. Reaksi akan positif apabila terbentuk warna merah.
4.       Diulangi percobaan ini terhadao larutan bahan lainnya.

V          HASIL PENGAMATAN
             Dari hasil percobaan diperoleh :
No.
Bahan Uji
Perubahan warna
Awal
Akhir
1.
Madu
Coklat
Merah gelap
2.
Sirup ale-ale
Orange
Merah kehitaman
3.
Glukosa
Bening
Merah gelap
4.
Sukrosa
Bening
Orange
5.
Kanji
Keruh
Orange
6.
Laktosa
Bening
Merah gelap
7.
Pisang
Coklat susu
Merah orange
8.
Teh botol
Coklat tua
-
9.
Daun Sawi a
Hijau tua
-
10.
DaunSawi b
Hijau tua
Coklat kehitaman
11.
Daun singkong
Hijau muda
Coklat kehitaman
12.
Daun pepaya
Hijau muda
Coklat tua

Keterangan :
Daun sawi a : tidak tanpa pemanasan dahulu
Daun sawi b : dipanaskan dahulu + asam pikrat
Daun pepaya : dipanaskan dahulu + asam pikrat
Daun singkong : dipanaskan dahulu + asam pikrat, lalu setelah dihentikan pemanasan yang ke 2 kalinya, setelah 5 menit didiamkan berubah warna.
Sukrosa dan kanji : dilakukan pemanasan yang lebih lama sekitar 1 jam

VI        PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini bertujuan untuk menentukan adanya karbohidrat pada bahan uji dengan menggunakan asam pikrat. Uji pikrat ini dilakukan untuk menguji adanya gugus pereduksi. Hasil positif akan memunculkan warna orangeatau kemerahan yang awalnya kuning.
Dari hasil percobaan diperoleh bahwa yang terjadi perubahan adalah semua bahan kecuali daun sawi a yang tanpa pemanasan terlebih dahulu yang dikarenakan pada daun sawi memiliki karbohidrat jenis polisakarida jadi dengan pemanasan dapat mengoksidasi polisakarida tersebut menjadi monosakarida, berbeda dengan daun sawi b yang menggunakan pemanasan terlebih dahulu sehingga dapat berubah warna. Lalu pada teh botol tidak terjadi perubahan yang dikarenakan warna teh botol hampir sama dengan warna yang harusnya berubah.
Pada bahan uji sukrosa dan kanji terjadi perubahan yang cukup lama dibandingkan dengan yang lainnya dikarenakan pada sukrosa dan kanji terdapat disakarida salah satu jenis karbohidrat. Sehingga harus mengoksidasi disakarida terlebih dahulu menjadi monosakarida jadi melakukan pemanasan yang cukup lama dibandingan yang lainnya.
Pada bahan uji lainnya terjadi perubahan warna yang signifikan yaitu menjadi merah sehingga telah terbukti adanya karbohidrat jenis monosakarida yang dapat mereduksi.

VII       KESIMPULAN
             Bahan uji yang mengandung jenis monosakarida yang dapat mereduksi adalah madu, sirup ale-ale, glukosa, daun singkong, daun sawi b, daun pepaya.

VIII      DAFTAR PUSTAKA
             http://alexschemistry.blogspot.com/2012/09/uji-kulaitatif-untuk-identifikasi.html (Diunduh pada tanggal 21 april 2013, pukul 14 :35 wib)
http://www.scribd.com/doc/89324964/PERCOBAAN-4-KARBOHIDRAT (Diunduh pada tanggal 21 april 2013, pukul 14, 37 wib)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar