PRAKTIKUM II
ANALISA
KUALITATIF KAROHIDRAT DENGAN MENGGUNAKAN ASAM PIKRAT
Senin, 15 April
2013
I.
TUJUAN
Uji asam pikrat pada karbohidrat
II.
DASAR TEORI
Karbohidrat adalah polihidroksialdehida,
polihidroksiketon atau zat yang memberikan senyawa seperti itu jika dihidrolisis.
Kimiawi karbohidrat pada dasarnya merupakan kimia gabungan dari dua gugus
fungsi, yaitu gugus hidroksil dan gugus karbonil (Hart, 2003).
Karbohidrat adalah senyawa yang
mengandung unsur-unsur C, H dan O terutama yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan
yaitu kira-kira 75%. Nama karbohidrat digunakan karena senyawa ini sebagai
Hidrat karbon dalam senyawa tersebut. Perbandingan antara H dan O sering 2
berbanding 1 (Poedjiadi. 1994).
Karbohidrat adalah sumber energi utama
dalam tubuh makhluk hidup. Fungsi karbohidrat dalam organisme sama seperti
fungsi bensin dalam kendaraan bermotor. Tumbuh-tumbuhan dengan bantuan klorofil
mampu menangkap energi sinar matahari membuat karbohidrat melalui proses
fotosintesis (Poedjiadi, 1994). Karbohidrat merupakan zat makanan yang cepat
mensuplai energi sebagai bahan bakar untuk tubuh, terutama jika tubuh dalam
keadaan lapar. Karbohidrat juga merupakan bahan makanan denga hahrga relatif murah dan tersedia sehingga
karbohidrat sangat esensial untuk proses-proses metabolisme yang ada dalam
tubuh (Pialang dan Wiranda, 1991).
Karbohidrat bisanya digolongkan menurut
strukturnya sebagai monosakarida, oligosakarida dan polisakarida. Istilah
sakarida berasal dari kata latin (sakarum = gula) dan merujuk pada rasa manis
dari beberapa karbohidrat sederhana. Ketiga golongan karbohidrat ini berkaitan
satu dengan yang lainnya lewat hidrolisis (Hart, 2003). Karbohidrat hanya hanya
mengandung tiga unsur karbon (C), hydrogen (H) dan Oksigen (O), tetapi meskipun
demikian terdapat berbagai jenis dari senyawa tersebut, yang mana
perbedaan-perbedaannya hanya terdapat dalam hal jumlah dan susunan dari ketiga
jenis atom di dalam molekul-molekulnya (Fessenden dan Fessenden 1997).
Monosakarida dapat digolongkan
berdasarkan jumlah atom karbon yang ada (triosa, tetrosa, pentosa, heksosa,
heptosa dan seterusnya) dan berdasarkan apakah gugus karbonil yang ada hanya
sebagai aldehida (Aldosa) atau sebagai keton (ketosa) yang memiliki gugus OH
bebas sehingga monosakarida mudah larut dalam air (Hart, 2003). Monosakarida
yang juga disebut gula sederhana (simple sugars) adalah sakarida yang tidak
dapat dihirolisis dalam kondisi lunak menjadi karbohidrat lain (Suwandhi,
1989).
Glukosa merupakan produk utama yang
dibentuk dari hidrolisis karbohidrat komplek dalam proses pencernaan. Glukosa
merupakan bentuk gula yang biasanya terdapat dalam peredaran darah. Fruktosa (levulosa,
gula asal buah-buahan) merupakan gula paling manis jika dibandingkan dengan
glukosa dan galaktosa. Glukosa, fruktosa, laktosa, sirup dan madu dapat
mereduksi dengan fehling A dan B (Irfan, 2000). Karbohidrat berubah warna
menjadi warna merah bata dan terjadi endapan apabila ditambah dengan pereaksi
Benedict. Karbohidrat apabila ditambah dengan Asam pikrat akan berubah warna
merah (Harnold, 2003).
Oligosakarida yang paling sering dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari adalah disakarida. Disakarida adalah dua
monosakarida ditautkan oleh ikatan glikosidik antara karbon anomerik dari satu
unit monosakarida dan gugus hidroksil dari unit lainnya (Hart, 2003).
Disakarida atau gula rangkap misalnya sukrosa, maltosa dan laktosa. Sukrosa
terdiri dari 1 molekul glukosa dan 1 molekul fruktosa. Maltosa terdiri dari 2
molekul glukosa. Laktosa terdiri dari 1 molekul glukosa dan 1 molekul galaktosa
(Marstyo dan Kartasapoetra, 1995).
Polisakarida mengandung banyak
monosakarida yang berhubungan dan beragam panjang rantai serta bobot molekulnya,. Unit monosakarida
dapat berhubungan secara linear, atau rantainya dapat bercabang (Hart, 2003).
Molekul polisakarida terdiri dari banyak satuan monosakarida. Jika satuan
monosakarida itu gula pentosa C5H10O5, maka polisakarida dikelompokkan sebagai
pentosan (C5H8O4)x. Jika satuan dalam monosakaridanya adalah heksosa C6H12O6.
Molekul polisakarida dapat dikelompokkan sebagai heksosa (C6H10O5)y (Keenan,
1998).
III.
ALAT DAN BAHAN
Alat :
·
Tabung reaksi
·
Penangas air
·
Gelas ukur
·
Batang pengaduk
·
Labu takar
Bahan :
·
Asam pikrat 1000 ppm
·
Glukosa 2%
·
Sukrosa
·
Laktosa
·
Kanji
·
Pisang
·
Teh botol
·
Daun sawi
·
Daun singkong
·
Daun pepaya
·
Madu
·
Na2CO3 8%
·
Ale-ale (sirup)
IV.
PROSEDUR KERJA
UJI ASAM
PIKRAT
1.
Dimasukkan 10 tetes glukosa 2 % ke dalam tabung
reaksi.
2.
Ditambahkan larutan asam pikrat jenuh dan
natrium karbonat sebanyak 10 tetes.
3.
Dipanaskan beberapa saat larutan tersebut dan di
amati perubahan warna yang terjadi. Reaksi akan positif apabila terbentuk warna
merah.
4.
Diulangi percobaan ini terhadao larutan bahan
lainnya.
V HASIL
PENGAMATAN
Dari hasil
percobaan diperoleh :
No.
|
Bahan Uji
|
Perubahan warna
|
|
Awal
|
Akhir
|
||
1.
|
Madu
|
Coklat
|
Merah gelap
|
2.
|
Sirup ale-ale
|
Orange
|
Merah kehitaman
|
3.
|
Glukosa
|
Bening
|
Merah gelap
|
4.
|
Sukrosa
|
Bening
|
Orange
|
5.
|
Kanji
|
Keruh
|
Orange
|
6.
|
Laktosa
|
Bening
|
Merah gelap
|
7.
|
Pisang
|
Coklat susu
|
Merah orange
|
8.
|
Teh botol
|
Coklat tua
|
-
|
9.
|
Daun Sawi a
|
Hijau tua
|
-
|
10.
|
DaunSawi b
|
Hijau tua
|
Coklat kehitaman
|
11.
|
Daun singkong
|
Hijau muda
|
Coklat kehitaman
|
12.
|
Daun pepaya
|
Hijau muda
|
Coklat tua
|
Keterangan :
Daun sawi a
: tidak tanpa pemanasan dahulu
Daun sawi b
: dipanaskan dahulu + asam pikrat
Daun pepaya
: dipanaskan dahulu + asam pikrat
Daun
singkong : dipanaskan dahulu + asam pikrat, lalu setelah dihentikan pemanasan
yang ke 2 kalinya, setelah 5 menit didiamkan berubah warna.
Sukrosa
dan kanji : dilakukan pemanasan yang lebih lama sekitar 1 jam
VI PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini bertujuan
untuk menentukan adanya karbohidrat pada bahan uji dengan menggunakan asam
pikrat. Uji pikrat ini dilakukan untuk menguji adanya gugus pereduksi. Hasil
positif akan memunculkan warna orangeatau kemerahan yang awalnya kuning.
Dari hasil percobaan diperoleh bahwa
yang terjadi perubahan adalah semua bahan kecuali daun sawi a yang tanpa
pemanasan terlebih dahulu yang dikarenakan pada daun sawi memiliki karbohidrat
jenis polisakarida jadi dengan pemanasan dapat mengoksidasi polisakarida
tersebut menjadi monosakarida, berbeda dengan daun sawi b yang menggunakan
pemanasan terlebih dahulu sehingga dapat berubah warna. Lalu pada teh botol
tidak terjadi perubahan yang dikarenakan warna teh botol hampir sama dengan warna
yang harusnya berubah.
Pada bahan uji sukrosa dan kanji
terjadi perubahan yang cukup lama dibandingkan dengan yang lainnya dikarenakan
pada sukrosa dan kanji terdapat disakarida salah satu jenis karbohidrat.
Sehingga harus mengoksidasi disakarida terlebih dahulu menjadi monosakarida
jadi melakukan pemanasan yang cukup lama dibandingan yang lainnya.
Pada bahan uji lainnya terjadi
perubahan warna yang signifikan yaitu menjadi merah sehingga telah terbukti
adanya karbohidrat jenis monosakarida yang dapat mereduksi.
VII KESIMPULAN
Bahan
uji yang mengandung jenis monosakarida yang dapat mereduksi adalah madu, sirup
ale-ale, glukosa, daun singkong, daun sawi b, daun pepaya.
VIII DAFTAR
PUSTAKA
http://alexschemistry.blogspot.com/2012/09/uji-kulaitatif-untuk-identifikasi.html
(Diunduh pada tanggal 21 april 2013, pukul 14 :35 wib)
http://www.scribd.com/doc/89324964/PERCOBAAN-4-KARBOHIDRAT
(Diunduh pada tanggal 21 april 2013, pukul 14, 37 wib)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar